Apa tujuan Tuhan menciptakan sela-sela jari?
Karena suatu saat nanti akan ada yang mengisinya, melengkapinya.
Jemarimu jan jemariku saling bertautan.
Saling mengisi.
Saling melengkapi.
Saling merapatkan.
Saling menggenggam.
Semakin erat.
Maaf.
Atas semua sikapku.
Maaf.
Atas semua sifatku.
Maaf.
Atas semua kelakuanku yang membuatmu jenuh.
Maaf.
Atas semua responku yang membuatmu lelah.
Diam.
Saat lengan saling bersentuhan.
Saat jemari saling menggenggam.
Saat mata saling berpandangan.
Semakin dalam.
Semakin lekat.
Semakin pekat.
Rasa nyaman, hadir begitu saja.
Rasanya; enggan melepas tautan jemari yang begitu melekat erat.
Bersandar dipundakmu.
Sambil mengikat janji.
Sambil membicarakan tentang hal yang kusebut KITA.
Begitu bahagia.
Begitu dekat.
Tak ada jarak, seperti hari-hari yang lalu.
Aku terbelit oleh rindu,
Ya.
Aku rindu pesanmu.
Aku rindu tradisi "panjang" ucapan selamat pagi dan ibadah maghrib.
Aku rindu obrolan kita.
Aku rindu kekonyolan kita.
Aku rindu candaan kita.
Aku rindu kamu, sayang.
Baik-baik ya.
Maaf atas kesalahpahaman yang sangat mengganggu.
Terimakasih, atas waktunya.
Terimakasih, karenamu rinduku terbayarkan,
Terimakasih, untuk 13 minggunya.
Terimakasih, sangat bahagia.
With Love,
Uma ♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar