Kali ini memang rasanya begitu sakit.
Kali ini memang rasanya begtu perih.
Kali ini memang rasanya lebih dari sakit dan perih.
Entahlah.
Kamu mengungkitnya.
Aku mengingatnya.
Kita sama-sama emosi.
Kita sama-sama memenangkan ego masing-masing.
Selama ini akupun tahu.
Aku hanya diam.
Aku hanya tidak ingin ini begitu dipermasalahkan.
Aku tidak ingin kita bertengkar.
Padahal hampir semua teman-temanku yang berbicara.
Padahal aku sendiripun melihatnya.
Selama ini aku hanya ingin mempercayai semua yang kamu katakan.
Semua yang kamu bilang.
Semua yang kamu ucapkan.
Memang meyakinkan.
Aku tidak bermaksud untuk membandingkan antara aku dan kamu.
Aku selalu meminta izinmu.
Aku tidak menutup-nutupi tentang apa yang terjadi padaku.
Kita memang beda, bukan?
Tidak harus apa yang kamu lakukan selalu bilang padaku dulu.
Boleh aku berpendapat?
Tidakkah seharusnya kita saling menggenggam supaya kita tetap satu melawan perbedaan itu?
Supaya kita selalu sama.
Fine.
Aku cemburu terhadap temanmu.
Bahkan kejadian yang sudah lalu itu.
Entah bodoh.
Entah idiot.
Memang rasanya sakit.
Memang rasanya masih membekas.
Memang aku sempat kecewa.
Tapi...
Setidaknya rasaku padamu tidak berkurang secuilpun.
Setidaknya aku tidak pernah lupa untuk selalu membalas pesanmu.
Setidaknya aku tidak pernah lupa untuk selalu mengucapkan "Selamat,..."
Setidaknya aku tahu diri bahwa hatiku milikmu.
Dan setidaknya kebiasaanku mencintaimu tidak berubah sedikitpun.
Much Love,
Uma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar